Wednesday, April 1, 2015

Resume Buku Aforisma Cinta - Ahyar Anwar



Buku ini adalah sebuah petualangan kata dalam kehidupan penulis. Tentu terkait dengan cara penulis merespon dunia dalam kehidupan penulis secara intelektual. Penulis tidak mau terjebak dalam dunia secara formal diatur dalam kamus bahasa. Dalam banyak hal, si penulis ingin mempunyai kata-kata sendiri. Penulis membayangkan isi buku ini seperti aforisme yang berasal dari akar bahasa Yunani kuno, aphorismos, yang bermakna ‘frasa-frasa yang berisi kebenaran umum’; semacam turunan kata kerja aphorize yang berarti ‘saya mendefinisikan’. Beberapa turunan singular lainnya adalah aforisman, aforismar, dan aforimane. Penulis lebih suka menggunakan aforisma agar terasa sedikit manis karena nyaris seluruh frasa-frasa dalam buku ini terkait dengan cinta; meski soal cinta nyaris sepenuhnya pahit.
                Kata-kata dalam buku ini adalah cara penulis mendefinisikan dunia melalui makna-makna yang orisinal, tetapi tanpa berharap mendeterminasi kebenaran umum. Beberapa kata-kata aforistik dalam buku ini mungkin saja ada yang disetujui oleh pembaca bahkan mungkin sebagian tidak disetujui. Tentu saja itu menjadi sangat lumrah karena tidak semua yang di alami penulis berasal dari sudut pandang umum. Penulis hanya menuliskan frasa-frasa yang terkait dengan prinsip-prinsip pemikiran penulis seputar cinta dan kehidupan yang terkait dengan cinta.
                Kata-kata dalam buku ini adalah sebuah tarian stilistika. Kadang menyerupai puisi, kadang seperti doktrin-doktrin, kadang candaan, kadang pula menjadi sebuah belitan filosofis. Penulis tidak bermaksud membuat semacam konstruksi filsafat cinta. Penulis hanya ingin membuat intro pada pemikiran cinta. Mencoba membuat sebuah serpihan-serpihan frasa yang cukup untuk mengganggu the hangat dengan sebulatan donat di kafe untuk merefleksikan cinta. Yang tak satupun manusia bisa menghindarinya. Buku ini mengajak siapa saja untuk berani memikirkan kembali cinta.
                Kata-kata aforisma dalam buku ini sama sekali ditujukan untuk menjadi sebuah karya motivator yang popular pada masa depresi modernitas saat ini. Mimpi seakan-akan tumpah dalam simulacra kehidupan nyata. Dunia gemerlap yang mewah berada dalam satu naungan atap dengan kehidupan yang miskin dan menyedihkan. Namun, bagi penulis sendiri kata-kata motivator hanyalah kata-kata sugestif yang bersifat hipnotis.
                Sekali lagi, kata-kata aforisma dalam buku ini hanya sebuah intro untuk melakukan refleksi atas tema besar tentang cinta. Kata-kata dalam buku ini justru mengajak untuk keluar dari bujuk rayu kata-kata. Kata-kata dalam buku ini menawarkan sebuah arena berpikir dan permainan perbandingan sehingga ketika penikmat telah berfikir dan membandingkan maka kata-kata itu telah berubah menjadi sebuah pengalaman dalam diri sendiri.
                Ada banyak kata-kata yang dituliskan sang dalam buku ini tentang aforisma cinta mulai dari Abjad A hingga Z.
AFORISMA CINTA
Hukum bukanlah sekadar keadilan yang dibayangkan, hukum juga bukan kebenaran yang dituliskan, tapi hukum adalah bertemunya kebenaran dan keadilan dalam satu keputusan.
Rindu bukanlah sebuah ilusi tentang kekasih hati yang seperti lukisan abstrak dan menempel di dinding hati. Rindu adalah bertemunya satu kegelisahan yang sama pada dua hati yang berbeda dalam satu nafas yang sunyi.
Kematian bukanlah sebuah akhir dari kehidupan, bukan juga sebuah kepergian yang tak kembali. Kematian adalah bertemunya akhir dari kisah hidup dan awal dari kisah yang terhidupkan.
Kebersamaan bukanlah sekadar berada dalam ruang dan waktu yang sama. Kebersamaan adalah bertemunya waktu harapan dan ruang tujuan-tujuan dalam satu langkah yang sama.
Pertemuan bukanlah sebuah momen ketika seseorang menemukan seseorang. Pertemuan adalah momen ketika dua orang dipertemukan oleh sebuah peristiwa dalam satu titik takdir yang sama.
Perpisahan bukanlah soal rekahan jarak antara satu orang pergi dan satu orang yang ditinggalkan. Bukan pula soal perenggangan jarak antara satu orang yang pergi dan satu orang lain yang juga pergi. Perpisahan adalah bertemunya kenangan bersama dan harapan yang selesai dalam satu kisah yang terputus.
Kehidupan bukanlah sekadar suatu fase dari sebuah ketiadaan menuju kematian, bukan juga sekadar sebuah keberadaan yang bergerak menuju ketiadaan. Kehidupan adalah sebuah taman pertemuan tempat kita menanam keberadaan kita untuk menumbuhkan kehidupan kita pada taman kematian.
Kesedihan bukanlah sebuah derai derita jiwa yang menetes pada kebeningan air mata. Bukan pula sebuah kehilangan yang tak dikehendaki. Kesedihan adalah bertemunya yang kita cemasi dengan sesuatu yang tak kita mengerti dalam satu kepastian yang tidak berdaya.
Tapi cinta adalah bertemunya aku dan kau, dari diri yang hilang menjadi satu cahaya yang merangkum semua hukum, kerinduan, kesedihan, kebersamaan, pertemuan, perpisahan, kehidupan, dan kematian.
BAGAIMANA
Bagaimana jika suatu pagi yang murung dan hujan sedang mengisi kedalaman khayalmu dengan keharuman musim yang basah, lalu tiba-tiba menyelinap seorang kekasih yang indah di kedalaman kesunyianmu dan berbisik, “Aku datang dengan sebuah kedatangan yang tak menyisakan kepergian,”?bagaimana?
CAHAYA
Cahaya adalah tanda-tanda Tuhan yang hidup menyala dalam dirimu.
DUSTA
Jika engkau berada dalam cinta, engkau pasti pernah berdusta. Kita semua punya dusta dalam cinta. Sebagian dari kita mendustai cinta agar membuat cinta terasa seperti cinta bagi yang kita dustai. Sebagian dari kita mendustai seseorang agar ia merasa nyaman dengan cinta yang mendustainya. Semua yang menyentuh cinta akan menyentuh dusta, tetapi tetap saja tidak semua dusta dapat disamakan. Sebagian dusta berakhir pada keindahan yang tak bisa didustai.
EGO
The last ego:”Seperti keheningan yang tumbuh di tepi pagi dan tidak mendengarkan bisikan kehidupan yang memeluk kerinduannya. Aku tak ingin tumbuh di tepi kerinduanmu yang hilang batas dengan kerapuhanku hingga aku tak lagi bisa mendengar suara cintamu yang menghidupkan jiwa.”
FIKSI
Mengapa membaca fiksi (karya sastra seperti novel) menjadi begitu penting? Karena Negara di Amerika Selatan pernah selama tiga abad melarang penduduknya membaca fiksi, nyatanya mereka menciptakan kebohongan dalam kehidupannya. Fiksi menjadi begitu penting karena membuat yang membacanya menjadikannya kenyataan dalam hidupnya. Tanpa fiksi, manusia hanya menjadikan kenyataan sebagai sebuah dusta.
GILA (KEGILAAN)
Siapa bilang gila hanya soal kekacauan kesadaran? Orang gila yang sesungguhnya kadang adalah orang normal yang tidak bisa dimengerti dan di antara semua kegilaan manusia! Ada dua kegilaan yang paling tidak bisa dimengerti.”Yang pertama adalah pernikahan yang tek jelas tujuannya dan yang kedua adalah perjalanan bulan madu ke Paris untuk pernikahan itu!”
HUJAN (2)
Menemani hujan yang sedang kesepian menjelang senja. Saya baru tahu kalau hujan bisa menangis! Maka saya menawarinya nyayian gurun pasir agar ia tahu, betapa banyak waktu gurun-gurun itu merindukannya.
IKATAN
Jika engkau mengikatku dengan lingkaran keabadian cinta maka aku akan menjadi engkau dalam kita! Kita akan menjadi cinta dan cinta akan menjadi kita. Dan cinta akan menjadi musim rindu yang tak berbatas!
JUJUR (KEJUJURAN)
Apa yang bisa kita jelaskan dari sebuah sifat yang terlanjur tertera dalam kamus-kamus bahasa apa pun. Sesuatu yang ketika kita membicarakannya mungkin sedang tidak kita miliki atau sesuatu yang saat kita meneriakkannya memang sudah tidak pernah ada! Nietzsche mengatakan, “Tidak ada orang yang cukup jujur yang sedang membicarakan kejujuran.”
KENANGAN (1)
Kenangan adalah sejenis luka yang pada ujungnya ada bunga yang berduri rindu.
LIRIKAN
Cinta meletakkan kelopaknya pada matamu, dan tak mungkin bagiku melarikan diri dari lirikannya!
MALANG
Lelaki yang malang adalah seseorang yang mengetahui semua jawaban tentang cinta dan memahami semua cara untuk mencintai, tapi tak seorang pun mau mencintainya.
NAPAS
Napas adalah permainan tarik ulur kematian dan kehidupan yang menjaga keduanya berada di tempatnya masing-masing. Seperti juga udara yang terus akan menghembus pada garis cahaya waktu tanpa pernah tergantung pada siapa yang sedang bernapas dan kehilangan napas pada malam ini! Engkau akan terus terawetkan dalam kerinduanku yang berdesir hingga akhir waktu.
ORANG GILA
Untuk soal cinta, saya sama dengan orang gila. Kami berdua tidak pernah merasa ragu bahwa sedang tergila-gila!
PUISI
Puisi adalah cara puitis untuk berkelahi dengan sunyi. Puisi juga adalah cara indah untuk mengawetkan ketiadaan.
Q
Dari jajaran huruf pada kamus, huruf Q adalah yang paling tak berdaya menjelaskan makna. Itulah sebab yang mistis dari orang inggris menamakan ratu mereka dengan huruf Q. jika kita menemukan seseorang yang kita cintai, sesungguhnya kita memperlakukannya dengan kekuatan huruf Q. kekuatan untuk mengikat dalam lingkaran yang bersimpul. Huruf Q juga menyerupai sebuah cincin. Lingkaran kecil yang mengikatkanku pada sebuah perasaan yang ganjil.
ROMANTICA
Romantica del mundo: “Cinta ini adalah kegelapan malam yang dipenuhi pertanyaan binatang yang berkedip tanpa jawaban waktu! Rindu itu hanyalah keraguan embun yang tumpah pada cahaya bulan di daun-daun yang basah.”
SUNSET
Sunset itu situasi tragis! Di dalam dirinya ada malam yang akan menjelang dan sore yang hilang.
TAWA (TERTAWA)
Francois Rebelais, seorang novelis Eropa, menulis sebuah novel dengan judul Tuhan Tertawa Suatu Hari. Tetapi menurutku, Tuhan tertawa suatu hari! Hari ketika engkau berpikir bahwa cinta akan membuatmu bahagia!
UNTUNG (BERUNTUNG)
Jika ada orang yang berbahagia yang bertanya padamu mengapa engkau lebih memilih menyendiri dengan kesedihanmu, seperti jika ada orang yang kecanduan teknologi yang bertanya mengapa anda tidak pergiantrian blackberry baru dengan diskon 50%, atau jika ada politisi yang bertanya mengapa Anda tidak mengantri dalam melaksanakan hak politik Anda, katakana saja, “Aku selalu merasa beruntung berada sendirian di tempat yang benar daripada beramai-ramai di tempat yang keliru”.
VERTIGO (2)
Sebelum meninggal, Socrates mengatakan, “Hidup itu adalah sakit yang berkepanjangan.” Tentu kematian adalah satu-satunya jalan untuk sembuh dari sakit yang berkepanjangan itu. Jika hidup adalah sakit yang berkepanjangan, cinta adalah rasa vertigo yang tiada henti. Satu-satunya jalan untuk sedikit lebih baik adalah memuntahkan sebagian besar harapan yang terlanjur dibayangkan.
WAKTU (1)
Time is money” katanya! Padahal, yang ia tahu hanyalah uang! Ia tak pernah tahu arti waktu! Apakah karena “Times is money” lalu uang membeli waktu? Apa yang tak bisa terbeli adalah waktu yang di dalamnya ada keabadian! Inti dari keabadian cinta adalah cinta yang tak menginginkan dan tak meminta! Ia hanya cinta! Ia hanya seseorang yang datang menembusi pagi untuk menghibahkan sedikit waktunya yang paling tulus pada senyumannya yang merekah bagai bunga-bunga asteria yang lembut! (Berapa kau akan membeli waktu seperti itu?)
ZIKIR
Catatan diserpihan terakhir hujan di ujung senja ini. “Aku kian mengerti, betapa aku melihat kelopak melati di matamu tak sekadar berwujud, tapi juga bersujud! Aku kian mahfum bahwa air mata yang berbulir bening dimatamu tak sekadar mengalir, tetapi juga berzikir!”

                Dari semua kekacauan tentang cinta itu, penulis tidak sedang mencoba menyajikan apa pun untuk dinikmati. Penulis hanya mencoba memecahkan batu besar ketidakmengertian penulis tentang cinta. Menjadi serpihan-serpihan frasa-frasa kebingungan. Layaknya serakan kerikil-kerikil, maka siapa pun bebas untuk merajutnya menjadi mozaik-mozaiknya sendiri-sendiri. Kebenaran bentuknya yang terbuka untuk terus menerus berubah. Atau menjadi sebuah sihir kecil untuk sebuah keajaiban sederhana mengobati rasa luka atas ketidaktahuan.
                Aforisma cinta ini menyerupai ranting-ranting makna yang patah. Fragmen suara-suara hati yang melenting dalam sunyi. Ketika semua makna berubah, aforisma membawa cinta pada irama kerinduan yang berdetak tetap ditempatnya dan memercik ke dalam sunyi. Aforisma mengajak siapa saja untuk terkurung dalam rumah cinta. Sekalipun suatu saat nanti segala keindahan kata-kata akan gugur dalam kemewahan waktu.
                Aforisma cinta ini mungkin juga hanya serpihan kata-kata yang menyerupai mozaik dengan sketsa sederhana tentang pintu rahasia cinta. Sesuatu yang mungkin hanya bisa di goda dengan rahasia yang sama. Layaknya kekasih dengan impian yang dipenuhi tragedi putus asa. Kata-kata aforisma ini hanya ingin mengejar bayangan keabadian cinta dalam kefanaan. Menawarkan sebuah peseta kecil kesedihan dengan bisikan lembut yang selalu saja tertahan: Karena senyumanmu adalah kemenangan yang tak bisa aku dapatkan! Maka aku mencintaimu dengan pengorbanan rindu tanpa masa depan! Demikianlah, engkau akan abadi dalam waktuku.

No comments:

Post a Comment